Rabu, 07 Desember 2011

BI : Internal Audit Tak Bisa Di-outsourcing




Ilustrasi
Ilustrasi
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menegaskan fungsi internal audit di perbankan tidak bisa diberikan kepada pihak ketiga (outsourcing).

"Audit tidak boleh di-outsource. Memang selama ini tidak ada, tapi lebih dipastikan lagi," ujar Kepala Biro Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Irwan Lubis saat ditemui disela acara musyawarah nasional dan pemilihan pengurus IAIB di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (23/6/2011).

Saat ini, perbankan meminta kepada BI untuk menjelaskan posisi mana saja yang bisa menggunakan pihak ketiga. Memang saat ini tengah dilakukan penggodokan untuk masalah tersebut dan diharapkan tahun ini rampung.

"Untuk audit internal harus dari bank itu nanti akan dimasukkan ke PBI. Audit internal itu kan dari pelaksanaan fungsi manajemen," terangnya lagi.

Terakhir, Irwan menyatakan jika audit dalam industri perbankan memang penting. "Audit intern harus ada, dan harus bekerja dengan baik. Selain audit, edukasi kepada costumer juga penting," pungkasnya. (wdi)

Kamis, 20 Oktober 2011

Sultan: Audit Internal Bantu Manajemen Hindari Penyimpangan


Yogyakarta (ANTARA News) - Audit internal dapat membantu manajemen untuk menghindari terjadinya penyimpangan melalui kegiatan pengendalian internal, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Kegiatan pengendalian internal merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam perusahaan, karena sebagai kontrol pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan tersebut," katanya dalam sambutan yang dibacakan Kepala Inspektorat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Haryana di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia pada seminar nasional internal auditor 2010, jika terjadi pengelolaan kegiatan yang kurang tepat akan menyebabkan kerugian yang besar bagi perusahaan.

"Untuk mencegah terjadinya kerugian diperlukan audit internal yang dapat membantu menajemen dalam mengawasi pelaksanaan pengendalian internal dalam aktivitas perusahaan, berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh manajemen khususnya dalam hal kepatuhan," katanya.

Ia mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan manajemen, tidak cukup hanya mengandalkan kebijakan dan pengendalian internal, tetapi juga harus dengan bantuan dari auditor internal yang dapat mengukur sejauh mana ketaatan pelaksana manajemen perusahaan.

"Dengan demikian, manajemen dapat memperbaiki kelemahan atau kekurangan yang ada berdasarkan laporan hasil pemeriksaan," katanya.

Menurut dia, kualitas dan profesiolisme internal auditor sangat diperlukan agar dapat memberikan kontribusi dan nilai tambah bagi organisasinya.

"Namun demikian, integritas dari auditor juga tidak kalah penting, karena akan menentukan validitas dan kredibilitas dari hasil audit yang dilakukan," katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) Soedar Kendarto mengatakan, seminar digelar dalam rangka untuk mendapatkan formula yang tepat bagi auditor dalam menghadapi dan melaksanakan tugas ke depan.

"Hal itu perlu dilakukan karena permasalahan yang semakin kompleks dan berubahnya suatu organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu, tantangan terbesar auditor ke depan adalah bagaimana auditor menjadi tetap relevan dan berani memberikan kontribusi bagi organisasinya," katanya.

Di sela seminar bertema Relevansi dan Kontribusi Auditor dalam Lingkungan Organisasi yang Berubah itu dilakukan wisuda dan pemberian sertifikat Qualified Internal Audit (QIA) kepada 106 lulusan YPIA.(*)
(U.B015/H008/R009)


Sumber : http://www.antaranews.com/berita/187489/sultan-audit-internal-bantu-manajemen-hindari-penyimpangan

EPF's Internal Audit Practice Wins Special Award - Named 'Most Promising Company' for Best Internal Audit Practice


The Employees Provident Fund (EPF) was honoured with the "Most Promising Company" special award at the 2005 Best Internal Audit Practice Award (BIAPA) Gala Dinner held in Kuala Lumpur on August 29, 2005.
The BIAPA is a collaborative effort between The Institute of Internal Auditors Malaysia (IIAM) and The Malaysian Institute of Accountants (MIA) to promote the highest standards in internal audit practices. 
"This is a significant achievement for the EPF, and demonstrates the EPF's efforts in developing and promoting best practices in our internal audit process. It will also spur the EPF to continuously enhance every aspect of our internal processes and procedures as part of our strategy to improve the overall management and day-to-day operations of the Fund," said Datuk Azlan Zainol, EPF's Chief Executive Officer.
"This award, along with other recognitions we had received from other credible professional organisations and government agencies gives credence to the hard work that the EPF team has put in over the past years," he added.
According to the Auditor General's report in 2004, the EPF had recorded a favourable performance in an audit exercise carried out on Federal Statutory Bodies to gauge the effectiveness of an organisation's management. The report highlighted that the EPF is one of only two organisations out of a total of 32 organisations, which achieved a 'good' rating for every criterion evaluated under the audit exercise which includes organisation management, established committees, systems and procedures and financial management.
The evaluation criteria for the BIAPA award, meanwhile, focused on internal audit practices of companies with in-house audit departments that demonstrated best practices in positioning and audit strategies, audit process and enablers, as well as audit resource capabilities. 
About the Employees Provident Fund (EPF)The EPF is Malaysia's national provident fund that aims to provide financial security for its members' retirement purposes. The fund is committed to preserving and growing the savings of its members in a prudent manner in accordance with best practices in investments and corporate conduct. Its services are also being improved with focus on people skills, processes and procedures.

The EPF will continue to play a catalytic role in the nation's development, consistent with its position as the largest social security organization in Malaysia.

Seminar Nasional Internal Audit (SNIA) di Palembang (Juli 2008)

Kesuksesan organisasi sangat tergantung pada efektivitas jajaran manajemen dalam mengelola risiko, pengendalian dan governance. Internal auditor modern memberikan sumbangan nilai tambah terhadap organisasi dengan meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian intern dan governance tersebut.


Agar dapat mengemban fungsi tersebut secara efektif, internal auditor perlu senantiasa mengembangkan kompetensi dan profesionalismenya. Bersama dengan elemen organisasi lainnya, internal auditor juga harus senantiasa memastikan bahwa kontribusinya sesuai dengan ekspektasi pimpinan serta pengawas organisasi.

Kedua hal itulah yang mendasari diselenggarakannya Seminar Nasional Internal Audit (SNIA) 2008 yang diselenggarakan pada tanggal 27 sampai dengan 29 Juli 2008 di Hotel Aston, Palembang.

Seminar diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), dengan didukung oleh 3 organisasi internal audit, yaitu FKSPI (Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern), DS QIA (Dewan Sertifikasi Qualified Internal Audit) dan PAII (Perhimpunan Auditor Internal Indonesia).

Thema seminar adalah: “Mempercepat Transformasi Internal Auditing di Indonesia.

Transformasi Internal Auditing

Dalam pergantian milenium yang lalu, profesi internal auditing mengalami berbagai perubahan. Fokus internal auditing telah bergeser menjadi assurance terhadap jalannya pengendalian, manajemen risiko dan corporate governance. Internal Audit harus mengurangi fokus lama yang selama ini nyaman dijalaninya, yakni menemukan pelaku kecurangan dan mulai mencoba fokus baru yang lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan.

Struktur tatakelola telah berkembang dengan dibentuknya berbagai organ governance yang baru. Internal Auditor mengemban mandat baru yang lebih luas dan memiliki hubungan kemitraan yang baru. Agar dapat mengemban mandat baru tersebut, internal auditor perlu melakukan transformasi menjalankan peran baru, memperoleh skills set yang baru dan meningkatkan standar integritas serta kompetensi.

Acara SNIA

Seminar menghadirkan 2 Key Note speaker, 3 diskusi panel, 1 special speech dan diskusi yang dibagi dalam 3 track.

Kedua key note speaker yang dihadirkan adalah Drs. Didi Widayadi, MBA, Kepala BPKP dan Antasari Azhar, Ketua KPK. Drs Didi Widayadi memberikan judul: Transformasi dan Kebangkitan Internal Auditing pada Sektor Publik. Sedangkan Antasari Azhar memberikan judul: Kontribusi Internal Auditor dalam Pencegahan Korupsi.

Sedangkan 3 diskusi panel dilakukan dengan 3 judul. Diskusi panel yang pertama, dengan judul Transformasi Organisasi dan Kemitraan Baru: Komisaris, Direksi dan Internal Auditor diberikan oleh Handry Satriago, MM, MBA, Director of Power Generation Sales GE Energy Indonesia, dan Ir Palgunadi Tatit Setyawan, Dipl. Ing, Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol. Diskusi panel kedua, dengan judul: Internal Auditor dalam Perspektif Mitra, dengan pembicara Ir. Betty Alisyahbana, MBA, CEO IBM Indonesia, Dr. Sartono Mukadis, psikoloog, dan Budiono Darsono, pemimpin redaksi dan CEO detik.com digital life. Diskusi panel ke 3, dengan judul: Mengembangkan Program Business Ethic, Compliance dan Anti Fraud, dengan pembicara Cyrillus Herinowo, Komisaris BCA, Kiskenda Suriaharja, Dirut Telkomsel dan Dr. Anugerah Pekerti, Komisaris United Tractors.

Tiga Track Seminar

Dari tiga track seminar yang diselenggarakan membahas 9 pemaparan

Track 1 Best Practices dalam Internal Auditing, membahas 3 pemaparan, yaitu
a.Mengukur Kinerja Internal Auditors: Penerapan Balance Scorecard di BCA
b.Meningkatkan Efektivitas Pengelolaan Internal Audit: Quality Assurance dan Self Assesment
c.Pengembangan Anti Fraud di Perusahaan

Track 2 Pengendalian Intern, Risk dan Governance, membahas 3 pemaparan, yaitu:
a.Menerapkan Enterprise Risk Management COSO
b.Mengembangkan Knowledge Management
c.Pengembangan Dokumentasi dan Pengujian Internal Control

Track 3 Public Sectors dan Anti Fraud, membahas 3 pemaparan, yaitu:
a.Sumbangan Auditor Sektor Publik terhadap Keuangan Negara/Daerah
b.Audit dan Pengukuran Kinerja Organisasi Pemerintah
c.Mengembangkan Pengendalian Intern pada Organisasi Publik
Agus Suryono

Sumber :http://agussuryono.wordpress.com/2009/04/21/seminar-nasional-internal-audit-snia-di-palembang-juli-2008/